Nasional

Tiga Mahasiswa Unhas Meninggal Setelah Terseret Arus di Sungai Maros Bislab

Warga Universitas Hasanuddin berduka setelah tiga mahasiswa terjebak arus deras di Sungai Bislab; apa yang sebenarnya terjadi saat itu?

Pada tanggal 23 Januari 2025, tiga mahasiswa Universitas Hasanuddin—Jean Eclezia, Syadza, dan Resky Rahim—tragis kehilangan nyawa setelah terseret arus Sungai Bislab. Mereka sedang melakukan survei lokasi untuk perjalanan berkemah yang akan datang ketika hujan lebat meningkatkan tingkat air, menciptakan kondisi yang berbahaya. Tim pencari dan penyelamat bekerja dengan cepat, berhasil menemukan ketiga korban dalam waktu 24 jam. Insiden yang memilukan ini telah memicu seruan untuk peningkatan tindakan keselamatan selama kegiatan di luar ruangan dan peningkatan kesadaran akan risiko banjir. Saat kita merenungkan tragedi ini, kita harus mempertimbangkan pentingnya tindakan pencegahan keselamatan di lingkungan luar ruangan.

Tinjauan Insiden

Pada 23 Januari 2025, kita mengetahui adanya insiden tragis yang melibatkan tiga mahasiswa Universitas Hasanuddin yang kehilangan nyawa mereka di Sungai Bislab.

Korban, Jean Eclezia, Syadza, dan Resky Rahim, sedang melakukan survei lokasi untuk perjalanan berkemah yang akan datang ketika mereka terseret oleh arus yang kuat. Ini terjadi selama hujan lebat yang meningkatkan tingkat air sungai, menciptakan kondisi berbahaya.

Kematian mereka menekankan pentingnya keselamatan berkemah dan kebutuhan untuk mengambil tindakan pencegahan cuaca sebelum melakukan aktivitas luar ruang.

Insiden ini berfungsi sebagai pengingat keras bahwa kita harus selalu menilai kondisi lingkungan untuk memastikan keselamatan diri kita dan rekan-rekan kita saat menikmati alam.

Operasi Pencarian dan Penyelamatan

Operasi pencarian dan penyelamatan dimulai pada 23 Januari 2025, sekitar pukul 18:30, tim segera bergerak setelah mahasiswa dilaporkan hilang di Sungai Bislab.

Tim SAR gabungan, termasuk Basarnas Makassar dan relawan lokal, menerapkan protokol pencarian yang efektif sepanjang 2,3 km ke arah hilir.

Aspek kunci dari operasi tersebut meliputi:

  • Penyebaran teknologi penyelamatan secara cepat
  • Koordinasi antar otoritas dan relawan
  • Cakupan luas area pencarian
  • Pemulihan semua tiga korban meninggal dalam waktu 24 jam
  • Pengembalian jenazah kepada keluarga secara tepat waktu

Upaya bersama kita menonjolkan pentingnya kerjasama dalam keadaan darurat, yang mengarah pada identifikasi dan pemulihan korban yang berhasil oleh pukul 09:00 WITA pada tanggal 24 Januari 2025.

Tanggapan Komunitas dan Tindakan Keselamatan

Sebagai respons terhadap kehilangan tragis tiga mahasiswa dari Universitas Hasanuddin, komunitas universitas kami telah bersatu untuk menyampaikan belasungkawa dan mengatasi kebutuhan mendesak akan peningkatan tindakan keselamatan selama kegiatan luar ruang.

Kami mengakui bahwa otoritas lokal dan universitas harus berkolaborasi untuk mengevaluasi dan meningkatkan protokol keamanan, terutama di lingkungan berbahaya seperti sungai selama cuaca buruk.

Insiden ini telah memicu reaksi publik yang besar terhadap pentingnya edukasi masyarakat mengenai bahaya arus sungai saat banjir.

Kami menganjurkan pelatihan keselamatan komprehensif untuk mahasiswa yang berpartisipasi dalam kegiatan lapangan, memastikan mereka lebih siap dan sadar sebelum mengikuti ekskursi luar ruang.

Selain itu, inisiatif dukungan komunitas menyoroti duka bersama kita dan solidaritas, mengingatkan kita akan pentingnya keselamatan dan kesadaran dalam petualangan kita.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Trending

Exit mobile version