Lingkungan

Penyebab Banjir di Puncak, Analisis oleh Ahli Lingkungan

Pengembangan perkotaan yang mengejutkan dan deforestasi di Puncak telah meningkatkan risiko banjir; temukan faktor-faktor tersembunyi yang memperburuk krisis ini.

Ketika kita mengeksplorasi penyebab banjir di Puncak, jelas bahwa pembangunan yang tidak terkendali memainkan peran penting dalam meningkatkan risiko banjir, terutama selama kejadian hujan lebat. Transisi yang mengkhawatirkan dari area terlindungi dari 15.000 hektar menjadi hanya 8.000 hektar antara tahun 2010 dan 2022 telah sangat mempengaruhi kemampuan wilayah tersebut untuk mengelola air hujan. Ruang hijau ini dulu berfungsi sebagai spons alami, menyerap air berlebih dan meredakan banjir. Kehilangan mereka adalah pengingat yang mencolok atas dampak urbanisasi yang datang dengan memprioritaskan pembangunan daripada keberlanjutan lingkungan.

Efek deforestasi semakin terlihat jelas. Saat kita menyaksikan konversi lahan untuk penggunaan residensial dan komersial, kita dapat melihat bahwa kapasitas penyerapan air alami dari terain telah sangat berkurang. Perubahan ini menyebabkan peningkatan aliran permukaan selama hujan lebat, yang sangat mengkhawatirkan mengingat topografi Puncak yang curam. Geografi wilayah tersebut memfasilitasi pergerakan air yang cepat, menyebabkan air banjir menumpuk dengan cepat dan melampaui sistem drainase.

Ketika kita melihat intensitas hujan yang tercatat melebihi 150 mm/hari, tidak mengherankan jika risiko banjir meningkat dalam kondisi ini. Selain itu, masalah ini diperburuk oleh pemeliharaan yang buruk dan penyempitan tepi sungai akibat kegiatan konstruksi yang berkelanjutan. Modifikasi ini membatasi kapasitas aliran air, membuat sulit bagi sungai untuk mengakomodasi masuknya air secara tiba-tiba.

Saat kita menganalisis faktor-faktor ini, menjadi jelas bahwa kurangnya wawasan dalam perencanaan perkotaan memperburuk masalah banjir. Kita tidak hanya menghadapi konsekuensi dari hujan alami; kita berjuang dengan dampak dari tindakan manusia yang telah memprioritaskan keuntungan jangka pendek daripada stabilitas ekologis jangka panjang.

Sangat penting bagi kita untuk menyadari bahwa konsekuensi dari urbanisasi dan deforestasi yang tidak terkendali di Puncak melampaui sekadar ketidaknyamanan. Mereka mengancam kebebasan kita untuk hidup dengan aman dan nyaman di rumah kita. Sebagai warga yang peduli, kita harus menganjurkan praktik pembangunan berkelanjutan yang mempertimbangkan keseimbangan halus antara pertumbuhan dan pelestarian lingkungan.

Kebutuhan akan kebijakan penggunaan lahan yang komprehensif dan pemulihan ruang hijau belum pernah lebih mendesak.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Trending

Exit mobile version